Judul:Xanny
Dimensi:13 x 19 cm
Jenis kertas:Bookpaper
Penulis:Herlinsi
Penerbit:Aria Media Mandiri (Shira Media Group)
Sinopsis,
Dunia memang selalu berputar. Ratu kampus yang dulu pernah menghina laki-laki culun ketika mengajaknya menghadiri prom night kini bertemu kembali dalam keadaan yang jauh berbeda. Ratu kampus kini hanya tinggal gelar dan si culun telah menemukan jalannya seperti ulat yang berubah menjadi kupu-kupu. Meski begitu, segala perkataan jahat yang sempat terucap dan melukai tidak pernah benar-benar hilang dan sembuh.
Pria itu tahu, perasaan ini bukanlah obsesi. Apakah ini untuk sekadar balas dendam? Entahlah. Yang ia tahu, jika wanita pujaannya ada, maka dia akan sembuh. Namun, jika ia menghilang dari hadapannya, jangankan tawa, nyawa wanita pujannya pun menjadi taruhannya.
Wanita itu tahu, si Pria yang tidak sempat ia kenal dengan baik itu tidak seperti yang di pikirannya. Jika kebenaran datang lebih cepat, mungkin kisah hidupnya tidak akan tersesat sejauh ini. "Jimmy, semua ini karena aku. Aku yang membuatmu seperti ini!"
Blurb
Jika bukan obsesi, apakah ini balas dendam?
Jika tidak bisa memiliki, apakah harus menjadi bayangan?
"Tertawalah hari ini, bisa jadi tawa itu tidak akan ada lagi di esok hari!"
Selling point
Pengalaman-pengalaman pahit dan penghinaan yang sudah diterima Jimmy sejak lahir menimbulkan luka yang amat dalam, bahkan ketika ia jatuh cinta pada seorang perempuan, ketika ia mengharapkan sosok yang dapat membalas cintanya.
Kutipan
Siapa pun pernah menyembunyikan sesuatu. Banyak orang yang bertingkah baik-baik saja meskipun sebenarnya sedang tidak baik-baik saja.
“Kau tahu apa yang bisa membunuh seseorang? Kau tak perlu pisau yang tajam. Kau hanya perlu ucapan untuk menghancurkan semuanya.”
“Kau tahu hal apa yang paling menyeramkan? Saat kau tak bisa membedakan mana orang waras dan mana orang gila. Orang waras bertingkah seperti orang gila, sementara orang gila bertingkah seolah dirinya normal.”
“Ingat, hanya kau yang bisa benar-benar menyembuhkan dirimu sendiri.”
“Dicintai banyak orang memang menyenangkan. Tapi kadang aku lebih memilih agar mereka tak menyukaiku sama sekali.”
“Kenapa?”
“Mereka jahat, mereka membuatku menjadi orang jahat.”
Barang yang sudah rusak tak akan kembali sempurna seperti pertama kali dibuat. Sama halnya dengan manusia, tak akan pernah ada yang bisa memperbaiki jiwa seseorang setelah dirusak berkali-kali. Mungkin ada yang berhasil keluar dari kesakitannya, tapi tak sedikit juga yang menggila, berpikir bahwa mata dibalas mata, nyawa dibalas nyawa.
Gadis itu menusuknya langsung tepat di dadanya dengan segala ucapan yang keluar dari mulutnya.
“Aku sudah hancur. Tak pernah ada yang memedulikanku. Tak ada yang mencintaiku. Saat aku berharap kepadamu sedikit saja, kau pikir kau berbeda. Tapi ternyata kau sama saja.”
Tak semua cinta bisa dimiliki, sebesar apa pun rasa cinta itu dirasakan.
“Aku ingin melepasmu, karena itu satu-satunya caraku mencintaimu.”
