Seorang jurnalis muda ditugaskan untuk meliput sebuah padepokan misterius. Setelah mengalami berbagai kesulitan menembus narasumber penting, sang jurnalis akhirnya diterima sebagai bagian dari padepokan tersebut. Lapis demi lapis peristiwa yang terjadi, justru membuatnya jatuh hati dengan padepokan itu. Namun, berbagai kejadian pelik akhirnya mengungkap sebuah tabir yang tak kalah misteriusnya: hubungan unik antara penguasa dengan padepokan itu. *** Dibanding karya-karya fiksi lain, novel Puthut EA kali ini lebih sederhana dan kembali pada elemen dasar karya fiksi: cerita kekuatan. Novel ini dibuat secara khusus oleh penulis untuk memperingati 25 tahun dirinya berkarya.
Tangan Kotor di Balik Layar merupakan novel yang ditulis Puthut EA sekaligus untuk merayakan seperempat abad ia berkarya. Novelnya menceritakan tentang sosok seorang intelektual, yang kemudian disalahpahami banyak orang sehingga sering dianggap sebagai dukun atau tokoh spiritual. Tokoh ini hendak diliput oleh seorang jurnalis muda. Dari hasil interaksi mereka berdua, maka terbukalah sebuah denah atau konstruksi sosial-politik sebuah negeri. Tentu saja, kita mungkin bisa menduga beberapa tokoh adalah mirip tokoh nyata di kehidupan ini. Akan tetapi naskah ini adalah fiksi, yang mana mungkin bukan imajinasinya lebih kaya dan melampaui kenyataan sosial.