Laut Bercerita, novel terbaru Leila S. Chudori, bertutur tentang kisah keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur. Profil Penulis: Leila S. Chudori, lahir di Jakarta, adalah alumni Political Science dan Comparative Development Studies, Trent University, Kanada. Wartawan majalah TEMPO dari tahun 1989 sampai 2017, Leila sampai sekarang adalah kontributor untuk rubrik film majalah tersebut. Leila menulis sejak usia dini. Kumpulan cerita pendeknya, Malam Terakhir, diterbitkan pertama kali oleh Pustaka Utama Grafiti tahun 1989 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman menjadi Die Letzte Nacht (Horlemman Verlag, 1993). Tahun 2009 Leila menerbitkan 9 dari Nadira (Kepustakaan Populer Gramedia/KPG) dan setahun kemudian meraih penghargaan sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Novel Pulang (KPG, 2012), yang meraih Khatulistiwa Literary Award tahun 2013, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia dan masuk dalam World Literature Today’s 75 Notable Translations of 2015. Tahun 2017 Leila menerbitkan novel Laut Bercerita (KPG) yang diluncurkan bersama film pendeknya yang disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan diproduksi oleh Yayasan Dian Sastrowardoyo bersama dengan Cineria Films. Novel ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh John McGlynn dengan judul The Sea Speaks His Name dan diterbitkan oleh Penguin Random House SEA (2020). Berkat novel ini pula Leila menerima S.E.A. Write Award pada 2020. Novel Laut Bercerita saat ini sedang dalam proses penerjemahan ke dalam bahasa Melayu dan bahasa Arab. Karya terbaru Leila, Namaku Alam (KPG, 2023), adalah novel yang satu jagat dengan novel Pulang. Bersama Rain Chudori, Leila mendirikan Peron House Publishing yang menerbitkan jurnal seni Porter yang terbit setiap tahun.
