Translate
Saat pertama kali melihat Jaki di kantin fakultas, Gea langsung jatuh hati pada lelaki itu. Lama berselang, secara tidak sengaja, Gea bertemu kembali dengan Jaki di sebuah kafe. Tanpa berpikir dua kali, Gea mengambil minuman pesanan Jaki dari seorang pelayan, lalu mengantarkannya sendiri.
Dari sana, Gea mengajak Jaki untuk berkenalan. Gea menunjukkan rasa sukanya secara terang-terangan kepada Jaki. Gea juga dengan rutin mengirim random chat ke Jaki. Namun, ada sesuatu yang menahan Jaki hingga lelaki itu tak kunjung merespons perhatian Gea dengan semestinya. Kebingungan pun menghantam Gea saat sedikit demi sedikit ia tahu mengenai masa lalu Jaki.
Keunggulan cerita:
1. Buku debut dari penulis dengan nama Yara.
2. Cerita ini adalah adaptasi dari cerita AU TikTok populer dengan judul yang sama, “A Piece of Sunset”.
3. Bergenre romance comedy yang lucu dan fresh, diwarnai bumbu-bumbu orang ketiga yang siap tikung.
4. Bercerita tentang seorang cegil bernama Gege yang mengejar-ngejar seorang cowok bernama Jaki. Gege tak mengenal rasa takut dan sungkan untuk menunjukkan rasa sukanya duluan kepada Jaki. Benar-benar sebuah panutan cegil!
5. Kedua tokoh utama cerita memiliki karakter yang kuat: Gege yang ceria dan asbun melawan Jaki yang “datar”.
6. Cover buku yang ciamik. Cocok ditenteng ke mana-mana.
7. Ada ekstra 2 ilustrasi berwarna yang bisa didandani menggunakan stiker bonus (khusus masa PO).
Profil penulis:
Nama lengkapnya Tiara Mahanena, tapi lebih sering dipanggil Yara—dan lebih suka dipanggil begitu. Lahir dan dibesarkan di Cirebon oleh ayah dan mama tercinta. Bungsu dari tiga bersaudara, yang akan selalu dianggap anak kecil di rumah—padahal, Desember nanti usianya sudah 23 tahun. MBTI-nya ENFP—which basically means she’s a social butterfly with too many thoughts and too little time to explain them all. Yapping is practically her superpower— she can yap from dusk till dawn, no breaks needed.
Selama di dunia ini masih ada dimsum mentai dan masakan mama, Yara pasti akan tetap menjalani hidup meski sering bingung arahnya ke mana. Selain menyukai cowok-cowok K-Pop, hobinya adalah bergadang binge-watching serial drama Korea.
Buku ini adalah langkah pertamanya di dunia menulis—a bit scary, she said. But, also kinda exciting. Mimpinya gak muluk-muluk: menjadi penulis yang lucu dan bersinar, melihat bukunya mejeng di rak best seller, lalu dari hasil menulis bisa membeli rumah dua tingkat di Bandung.
Tolong terus temani Yara, ya—menulis bakal terasa lebih ringan kalau tahu ada yang membaca dan mendukung dari jauh. Kalau mau ngobrol, curhat, atau sekadar ngomongin HTS kamu yang gak seberapa itu, Yara bisa disapa di media sosial mana pun dengan username @270butterflies. DM aja, don’t be shy!